Fenomena cancel culture belakangan semakin sering kita dengar di ruang publik. Istilah ini merujuk pada tindakan mengucilkan, menghentikan dukungan, bahkan “menghapus” seseorang dari ruang sosial karena dianggap melakukan kesalahan, baik di dunia nyata maupun di media digital. Jika sebelumnya cancel culture lebih banyak menimpa figur publik, selebriti, atau tokoh politik, kini dampaknya juga mulai merambah ke dunia pendidikan, termasuk profesi guru.



Tinggalkan Balasan